
TINTAPENA.COM–Jakarta, Petugas polisi memutarbalikkan sebuah mobil ambulans di Cikarang, Kabupaten Bekasi karena berusaha mengecoh petugas dan kedapatan membawa beberapa orang pemudik. Ambulans tersebut diminta untuk putar balik saat polisi melakukan operasi penyekatan di tengah pemberlakuan larangan mudik mulai tanggal 6 hingga 17 Mei kedepan.
“Ada satu buah mobil ambulans yang ingin coba mengelabui petugas, ini terbukti sebagai salah satu modus operandi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, hari Jumat (7/5).
Didalam mobil ambulans tersebut ditemukan enam orang penumpang dan satu orang sopir. Rinciannya, dua orang dewasa, dua orang ibu-ibu, dan dua orang anak-anak. Kepada petugas saat ditanya, penumpang di mobil ambulans itu sempat berdalih melakukan perjalanan untuk melayat di daerah Subang, Jawa Barat.
“Tapi pada saat ditanya persyaratannya, termasuk keterangan surat swab antigen ini mereka tidak bisa tunjukkan. Setelah dicek lebih lanjut ternyata ambulans tersebut hanya dijadikan modus operandi untuk mudik padahal persyaratannya tidak sesuai dengan aturan yang ada saat ini,” kata Yusri.
Atas dasar itu, petugas kemudian mengambilkan keputusan untuk memutarbalikan mobil ambulans tersebut ke daerah asal.
“Yang jelas sudah diputarbalikan,” tutur Yusri.
Ambulans, kata Yusri, sebenarnya termasuk salah satu kendaraan yang diperbolehkan melintas saat kebijakan larangan mudik berlaku pada saat ini. Namun, hal ini yang diduga bisa juga dimanfaatkan oleh pemudik.
Diketahui, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah menyiapkan sebanyak 14 titik penyekatan dan 17 titik check point disepanjang kawasan larangan mudik Lebaran 2021.
Penyekatan ini oleh aparat kepolisian telah digelar sejak hari Kamis (6/5) kemarin. Total, ada sebanyak 1.456 kendaraan yang sudah diputarbalikan di hari pertama berlakunya penyekatan mudik lebaran.
Larangan mudik lebaran ini sendiri berlaku sepanjang tanggal 6 hingga 17 Mei kedepan. Pemerintah menerbitkan larangan tersebut demi mencegah lonjakan kasus penyebaran virus corona.